Laporan Praktikum Kimia Analitik : Pengenalan Keakuratan Alat-Alat Gelas Laboratorium (Glassware) Sebagai Pengukur Volume Larutan Dan Teknik Penggunaan Labu Ukur Dan Buret
PENGENALAN
KEAKURATAN ALAT-ALAT GELAS LABORATORIUM (GLASSWARE) SEBAGAI PENGUKUR VOLUME
LARUTAN DAN TEKNIK PENGGUNAAN LABU UKUR DAN BURET
(Laporan Praktikum Kimia Analitik)
Oleh
Cindy Sannia Wulandari
1614051011
Kelompok 2
LABORATORIUM PENGUJIAN MUTU HASIL
PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bila
kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga akan
melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama seperti ini. Oleh sebab itu
langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi. Hal
ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat
dapat diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat
diulangi atau diiru kembali (Braddy, 1999).
Praktikum di laboratorium merupakan sarana
yang efektif untuk melatih dan mengembangkan aspek kognitif dan psikomotorik
praktikan serta jiwa kerjasama antar praktikan. Pengamatan dan percobaan
menghasilkan data kualitatif yang didapat melalui pengukuran. Dalam mengukur
harus memerhatikan keabsahan yang menyangkut alat ukur, dan kuantitas
pengukuran yang menyangkut kecermatan dan ketelitian. Data hasil pengukuran
harus menggunakan satuan dengan aturan-aturannya (Tim Dosen Teknik Kimia,
2009). Alat-alat tersebut memiliki skala yang berbeda dan
tentu saja memiliki ketelitian yang berbeda. Semakin kecil skala alat tersebut
maka akan semakin besar ketelitiannya (Koesmadji, 2011).
Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-macam diantaranya alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga perselin, kasa, gegep, pemanas air, alat-alat perselin (cawan porselin dan pinggan porselin). Selain itu juga digunakan alat-alat gelas. Sebelum digunakan alat-alat gelas harus diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas diantaranya gelas wadah, sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur (labu takar), pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret. Sedangkan alat-alat lain seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain. Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum (Subroto, 2000).
B.
Tujuan Praktikum
Tujuan
dari praktikum ini adalah mengenatahui
keakuratan alat-alat gelas laboratorium sebagai pengukur volume larutan dan untuk
mengetahui teknik penggunaan labu ukur dan buret.
II. BAHAN DAN METODE
A.Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 September 2017 pukul 08.00-10.00 WIB di Laboratorium Pengujian Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
B. Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah Buret, Labu Ukur, Erlenmeyer, dan
Gelas Beaker.
Bahan-bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah akuades dan NaCl 2,5 g.
III. HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.2 Pembahasan
Dari
sekian banyak peralatan gelas yang ada di dalam laboratorium, sebagiannya digunakan
sebagai wadah pengukur volume larutan. Alat-alat ini memiliki fungsi dan
tingkat ketelitian yang berbeda-beda. Percobaan yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa 50 mL larutan di dalam buret tidak sama jumlahnya apabila
dipindahkan ke gelas ukur dan erlenmeyer yang sama-sama berkapasitas 50 mL. Larutan
yang dipindahkan dari Buret ke gelas ukur kelebihan 4 mL dan ke Erlenmeyer
kelebihan 10 mL. Sedangkan larutang yang dipindahkan dari labu ukur 50 mL ke
gelas ukur kelebihan 1 mL dan ke Erlenmeyer kelebihan 5 mL. Percobaan di atas
dapat menunjukkan bahwa alat yang memiliki garis skala banyak maka tingkat
ketelitian alat gelas tersebut akan semakin besar. Hal ini senada dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Koesmadji, 2011. Sehingga urutan peralatan
gelas dari yang paling akurat adalah: 1) Buret, 2) Labu ukur, 3.) Gelas ukur, dan
4) Erlenmeyer.
Alat
yang pertama adalah Buret. Buret sangatlah akurat. Buret digunakan
untuk mengalirkan larutan standar pada saat titrasi kemudian volume larutan
standar yang dikonsumsi dihitung dari penurunan tinggi larutan di dalam buret.
Buret tersedia dalam beberapa ukuran 25,50 cm3 bahkan tersedia juga
ukuran mikro, yang dikenal dengan mikro buret (Widodo dan Lusiana, 2010).
Alat
yang kedua adalah labu ukur. Digunakan untuk mengencerkan larutan atau membuat
larutan dari zat padat untuk mendapatkan konsentrasi yang tepat. Labu takar
tersedia dalam berbagai ukuran 10, 25, 50, 100, 250 cm3 dst. Setiap
labu takar akan memiliki tanda (grade). Larutan yang diencerkan atau dipreprasi
dimasukkan ke dalam labu kemudian diencerkan dengan menambahkan pelarut sedikit
demi sedikit hingga mencapai tanda. Selanjutnya larutan dikocok-kocok untuk
memperoleh keadaan yang homogen (Widodo dan Lusiana, 2010).
Alat
yang ketiga adalah gelas ukur. Digunakan untuk mengukur volume larutan dengan
tingkat ketelitian di bawah pipet ukur dan volume. Gelas ukur secara umum lebih
akurat daripada gelas beaker. Tersedia dalam berbagai ukuran 5, 10, 25, 50 cm3
dst (Widodo dan Lusiana, 2010).
Alat
yang keempat adalah Erlenmeyer. Digunakan untuk meletakkan larutan yang akan
dititrasi. Erlenmeyer juga digunakan untuk menghomogenkan larutan. Erlenmeyer
tersedia dalam berbagai ukuran 25, 50, 150, 250 cm3 dst (Widodo dan
Lusiana, 2010).
Prosedur
pembuatan larutan NaCl 5% sebanyak 50 mL. Pertama NaCl ditimbang sebanyak 2,5
g. Kemudian NaCl dilarutkan dengan akuades sebanyak 40 mL di dalam gelas
beaker. NaCl dihomogenkan hingga tidak terdapat butiran-butiran NaCl. Setelah
NaCl larut, lalu dituangkan ke dalam labu ukur ukuran 50 mL. Jika kurang dari
50 mL tambahkan akuades menggunakan pipet tetes hingga mencapai 50 mL.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan
pada praktikum ini adalah urutan keakuratan alat-alat gelas laboratorium yaitu
: Buret, Labu ukur, Gelas ukur, dan Erlenmeyer.
DAFTAR PUSTAKA
Brady,
James E. 1994. Kimia Universitas Edisi
Kelima Jilid Pertama. Erlangga
Jakarta.
Koesmadji.
2011. Teknik Laboratorium. FMIPA UPI.
Bandung.
Subroto,
J. 2000. Buku Pintar Alat Laboratorium.
Aneka. Solo.
Tim
Dosen Teknik Kimia. 2009. Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Widodo,
Didik Setiyo dan Lusiana, Retno Ariadi. 2010. Kimia Analisis Kuantitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Komentar
Posting Komentar