BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
adalah Negara agraris. Berbagai macam tanaman bisa tumbuh subur di tanah
Indonesia . Seperti serealia dan kacang- kacangan. Serealia merupakan
makanan pokok bangsa Indonesia. Setiap daerah mempunyai bahan makanan pokok
masing- masing, sehingga banyak bermunculan tanaman serealia di tanah
Indonesia (kadarisman,1994).
Serealia
adalah jenis tumbuhan golongan tanaman padi-padian/rumput-rumputan (Gramineae)
yang dibudidayakan untuk menghasilkan bulir-bulir berisi biji-bijian sebagai
sumber karbohidrat/pati. Pembudidayaan semua serealia adalah sama. Semua
adalah tanaman semusim; yang berarti satu kali tanam, satu kali panen dan
tumbuh baik di daerah beriklim sedang. Biji-bijian serealia terbagi
menjadi 2 kelas tergantung apakah sekamnya tetap tinggal pada biji sewaktu
ditumbuk. Gandum, rye dan jagung cenderung kehilangan sekamnya selama
penumbukan dan merupakan kariopsis telanjang, sedangkan padi, oat, dan barley
merupakan kariopsis terbungkus.
Gandum
(Triticum sp.) termasuk dalam golongan serealia yang merupakan bahan makanan
sumber karbohidrat. Tanaman gandum sebenarnya jarang ditemukan di Indonesia
karena kondisi lingkungan fisik di Indonesia tidak cocok untuk tanaman gandum
yang merupakan tanaman subtropis. Akan tetapi masyarakat Indonesia cenderung
lebih menyukai produk olahan gandum seperti mie instan bahkan lebih besar dari
jagung dan ubi kayu (Haryanto ,2002).
Ketahanan
pangan yang terfalu bergantung pada satu komoditas, yaitu beras mengandung
resiko bahwa kebutuhan pangan rumah tangga dan nasional akan rapuh. Indonesia
sebagai negara kepulauan yang memiliki beragam ekosistem, akan sangat cocok
bila bahan pangan pokok penduduknya beranekaragam, karena akan memudahkan
penyediaan sesuai potensi daerah atau spesifik lokasi. Dengan kata lain,
masyarakat dapat tercukupi dengan apa yang tumbuh dan tersedia di wilayahnya.
Untuk mencapai ha1 tersebut, perlu dukungan pengembangan budidaya dan
pengolahan komoditas spesifik lokasi. Kenyataannya saat ini, tumpuan pangan
kita hanya pada satu komoditas, yaitu beras. Sayangnya perhatian terhadap
pengembangan komoditas surnber karbohidrat non-beras rnasih sangat kurang.
Padahal, bahan pangan sumber karbohidrat lokal sebagai pendamping beras sangat
banyak ragamnya (Widowati, 2000; Widowati dan Damardjati, 2001). Superioritas
beras yang telah membudaya, seakan-akan menutup peluang pengembangan komoditas
lain. Pada dasa warsa terakhir ini, sangat terasa beban ketergantungan pada
beras yang menyebabkan Indonesia menjadi pengimpor beras terbesar di dunia dan
tentu saja ha1 ini menguras devisa Negara. Berdasarkan
kenyataan tersebut, sudah saatnya kornoditas non-beras dikaji lebih dalam
peluang pengembangannya.
Sorgum
merupakan salah satu kornoditas yang berpeluang untuk dikembangkan sebagai
pendamping beras. Sorgum merupakan bahan pangan pokok di beberapa Negara sub
tropis di Asia maupun Afrika dan merupakan andafan sumber karbohidrat,
protein,vitamin dan mineral jutaan penduduk marginal di wilayah tersebut.
Bahkan sorgum telah dikonsumsi dari usia dini, sebagai makanan sapihan (Onofiok
dan Nnanyelugo, 1998).
Masyarakat
Indonesia masih mengolah serealia terutama gandum hanya sebagai makanan pokok
dan bahan baku setengah jadi seperti tepung saja padahal manfaat gandum sangat
besar bagi kesehatan manusia. Pengolahan serealia secara tepat dan menarik bisa
menambah nilai mutu dan jual jenis bahan tersebut (Wiyono,1980). Namun
masyarakat belum bisa melakukannya karena kurangnya pengetahuan secara spesifik
mengenai sifat- sifat serealia terutama tanaman gandum baik secara biologis
maupun kimiawi. Mempertimbangkan hal ini kami akan mengulas lebih banyak lagi
dalam makalah ini mengenai gandum yaitu sifat- sifat kimia,fisiologis,
fisikokimia dan mutu dari gandum. Selain itu pembuatan makalah ini sebagai pemenuhan
tugas mata kuliah Pengetahuan Bahan Hasil Pertanian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
morfologi Gandum?
2.
Apa saja golongan Gandum?
3.
Bagaimana struktur Gandum?
4.
Apa saja komposisi Gandum?
5. Apa
sifat fisik dan kimia Gandum?
6.
Apa saja jenis- jenis Gandum?
7.
Apa manfaat Gandum?
8.
Bagaimana morfologi Sorgum?
9.
Apa saja golongan Sorgum?
10.
Bagaimana struktur Sorgum?
11.
Apa saja komposisi Sorgum?
12.
Apa sifat fisik dan kimia Sorgum?
13.
Apa saja jenis- jenis Sorgum?
14.
Apa manfaat Sorgum?
1.3 Tujuan
Tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa
dapat mengetahui morfologi gandum dan sorgum.
2. Mahasiswa
dapat mengetahui golongan gandum dan sorgum.
3. Mahasiswa
dapat mengetahui struktur gandum dan sorgum.
4. Mahasiswa
dapat mengetahui komposisi gandum dan sorgum.
5. Mahasiswa
dapat mengetahui sifat fisik dan kimia gandum dan sorgum.
6. Mahasiswa
dapat mengetahui jenis-jenis gandum dan sorgum.
7. Mahasiswa
dapat mengetahui manfaat gandum dan sorgum.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Morfologi Gandum
Morfologi tanaman gandum, dapat dilihat
berdasarkan ciri – ciri tanaman gandum dan desripsi tanaman gandum diantaranya
adalah :
1. Akar
Akar beruas, berserabut, melebar, dengan
panjang 1-2 cm bahkan lebih berwarna putih kotor hingga kecoklatan. Selain itu,
perakaran ini juga bermanfaat untuk menyimpan air dan menyerap air didalam
tanah.
2. Daun
Daun tumbu tegak, melengkung, memanjang,
berbentuk garis seperti pita, memiliki pertulangan panjang dengan panjang
mencapai 30-60 cm berwarna hijau mudah hingga tua. Daun ini memiliki permukaan
halus, bulu halus, dan juga melengkung hingga permukaan tanah.
3. Batang
Batang beruas, berbetuk bulan memanjang
dengan diamater 1-2 cm, panjang batang 3-5 cm bahkan lebih, berwarna kehijaun
muda dengan tekstur lunak, lembut dan terdapat bulu – bulu halus di
permukaanya.
4. Bunga
Bunga majemuk, yang berkumpul dalam setiap
bagian malai, bunga ini berwarna kehijauan hingga kecoklatan, dengan satu
tandan panjang 1-2 cm, yang tersusun selang seling. Bunga ini melakukan
penyerbukan dengan sendirinya tanpa bantuan dari hewan maupun angin. Biasanya
bunga ini akan muncul setelah penyerbukaan beberapa hari kemudian.
5. Biji
Biji berbentuk bulat oval dengan panjang 6-8
mm, diameter 2-3 mm, keras, dan juga memiliki 3 bagian utama yaitu bran,
endospermae dan germ. Biji ini berwarna kecoklatan hingga kehitaman muda,
biasanya biji ini juga sangat sulit dipisahkan dengan kulitnya. Sehingga jika
ingin memisahkan antara biji dengan kulit harus dilakukan pengeilingan terlebih
dahulu.
Gandum (Triticum spp.) adalah sekelompok
tanaman serealia dari suku padi-padian yang banyak mengandung karbohidrat. Pada
umumnya, biji gandum (kernel) berebntuk oval dengan panjang 6-8 mm dan diameter
2-3 mm. gandum memiliki tekstur yang keras. Biji gandum terdiri dari tiga
bagian yaitu bagian kulit (bran), endosperma, dan lembaga (germ) (Hubeis,1999).
a. Kulit
(Brand)
Brand merupakan kulit luar gandum dengan
persentase sebanyak 14,5% dari total keseluruhan gandum. Bran terdisri dari 5
lapisan yaitu epidermis (3,9%), epikarp (0,9%), endocarp (0,9%), testa (0,6%),
dan aleuron (9%). Brand memiliki kandungan protein dan serat yang tinggi,
sehingga baik dikonsumsi olek ternak. Kebanyakan protein yang terkandung didalam
brand adalah protein larut, seperti albumin dan globulin.
Susunan kimia aleuron utama adalah selulosa
dan mengandung 80% dari total niacin dan 60% total mineral gandum. Lapisan
penyusun brand berfungsi untuk melindungi biji gandum, lapisan ini juga kaya
akan serat kasar mineral seperti, potassium, phosphor, magnesium, dan kalium.
b. Endosperm
Endosperm merupakan bagian terbesar dari biji
gandum dengan persentase sekitar 80-83%. Endosperm tersusum atas sel-sel berisi
granulapati yang melekat pada matrik protein yang berfungsi sebagai cadangan
makanan untuk pertumbuhan tanaman. Kandungan protein, vitamin, dan mineral
semakin berkurang kearah pusat. Susunan zat gizi dalam endosperm adalah
sejumlah kecil protein, riboflavin, mineral, dan 64-74% pati. Sedikit
hemiselulosa dan selulosa.
c. Lembaga
(germ)
Lembaga atau intisari gandum merupakan embrio
pada tanaman gandum. Persentase sebesar 2,5-3% dari biji gandum utuh. Lembaga
memiliki warna coklat keemasan dan berbentuk serpihan. Lembaga merupakan sumber
dari minyak atau lemak kira-kira 10% dari berat lembaga yang terdiri dari
sebagian besar asam lemak tidak jenuh dan vitamin E. Selain itu mengandung 14%
gula sukrosa dan rafinosa.
2. Golongan Gandum
Serealia
Umumnya
serealia merupakan anggota dari suku padi-padian yang disebut sebagai serealia
sejati. Anggota yang paling dikenal, antara lain adalah padi, jagung, gandum,
dan sorgum. Selain itu, ada beberapa serealia di luar keluarga padi-padian yang
disebut sebagai serealia semu, yaitu buckwbeat, seed amarantb, dan kinoa.
Beberapa serealia juga dikenal sebagai pakan burung berkicau, seperti jawawut
dan millet. Walaupun menghasilkan karbohidrat, tanaman seperti sagu, ketela
pohon, ubi jalar atau kentang tidak digolongkan sebagai serealia karena yang dipanen
bukan bulir atau bijinya (Astawan dan Andreas, 2009).
Serealia
dibudidayakan secara besra-besaran di seluruh dunia, melebihi semua jenis
tananman lain dan menjadi sumber energi utama bagi manusia dan ternak. Di
sebagian negara berkembang, serealia sering kali merupakan satu-satunya sumber
karbohidrat. Pada tabel 1.1 dapat dilihat peran serealia di bebeberapa negara,
dan beberapa contoh serealia dapat dilihat pada gambar 1.1 (Astawan dan
Andreas, 2009).
Dari
sekian banyak serealia, hanya beberapa yang dikenal di seluruh dunia, yaitu
jagung, gandum, dan padi yang mencapai 87 persen dari seluruh produksi
biji-bijian dunia. Beberapa serealia lain hanya penting di tempat-tempat
tertentu (lokal), tetapi tidak dikenal secara global.
Contoh
serealia yang dikenal di tingkat lokal adalah :
•
Tef, populer di Ethiopia.
•
Zizania (wild rice), ditanam di Amerika Utara.
•
Kinoa, serealia semu kuno, pernah digunakan sebagai makanan pokok oleh penduduk
imperium Aztec.
•
Kanyiwa, kerabat dekat kinoa.
(Astawan
dan Andreas, 2009).
3. Struktur Gandum
Ukuran
granula memberikan pengaruh pada bentuk,
kekerasan, interaksi dan volume yang dihasilkan hal ini dikarenakan
adanya amilosa dan amilopektin. yang menyusun granula (Mandala dan Bayas,
2004).
Adapun sifat fisi kimia tepung gandum adalah sebagai berikut :
-
Bentuk granula elips
-
Ukuran granula 2-35 µm
-
Rasio amilosa 25% dan amilopektin 75%
-
Kristalinitas 36%.
-
Suhu gelatinisasi 53-65oC
-Granula
pati gandum tampak pipih, bulat, dan
lonjong
Bentuk granula pati gandum adalah bulat (lonjong) cenderung berbentuk ellips. Rasio kadar amilosa dan amilopektinnyaadalah 1:3. Dengan kadar amilosa sebesar 25% dan kadar amilopektin sebesar 75%.
Pengamatan
mengenai karakter-karakter morfologi dari tanaman
gandum dengan mengkarakterisasi tanaman gandum tersebut sebagai
berikut:
A.
AKAR
Akar
merupakan organ vegetatif utama yang
memasok air, mineral dan bahan-bahan penting
lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman (Gardner et al, 1991). Pada tanaman gandum jumlah akar
yang dibentuk berasosiasi dengan jumlah
daun pada bagian lateral batang (dalam The Biology of
Triticum aestivum L. em Thell. (Bread Wheat), 2008 ).
Kerusakan akar akan mempengaruhi pertumbuhan
pucuk (Gardner et al, 1991).Tanaman gandum memiliki
sistem perakaran serabut seperti padi, tetapi
akar gandum tidak tahan terhadap genangan
air, karena dapat mengakibatkan kebusukan.
Perkembangan nodus akar di bawah permukaan
tanah bergantung pada kedalaman biji saat
penanaman (Hajichristodoulou et al, 1977
dalam The Biology of Triticum aestivum L.
em Thell. (Bread Wheat), 2008). Tanaman
gandum dewasa memiliki dua tipe akar
yang berbeda, yaitu akar seminal dan nodal.
Akar seminal adalah akar yang tumbuh
dan berkembang dari awal perkembangan biji, sedangkan
akar nodal adalah akar yang tumbuh pada waktu tertentu saat terjadi
pertumbuhan kuncup (anakan) (Kirby, 2002).
B.
BATANG
Gandum
termasuk dalam kelompok tanaman calmus, yaitu memiliki batang yang tidak keras,
beruas-ruas, dan berongga (Gembong, 2003). Tanaman gandum dewasa memiliki
batang utama yang menyokong daun-daun gandum yang tumbuh pada sisi berlawanan
(berselang-seling)(Gambar 2) dan berulang pada setiap ruas yang
disebut phytomer. Pada phytomerterdapat nadus, internodus,
dan kuncup yang berada pada ketiak daun (Kirby, 2002). Pada saat
berbunga, empat sampai lima ruas batang tanaman
gandum bagian atas akan mengalami pemanjangan
secara vertikal memisahkan daun-daun sebelah
atas (Gardner et al, 1991). Pemanjangan
ruas batang dimulai ketika sebagian besar
lemma terinisiasi
pembentukan
stamen (benang sari) pada saat perkembangan spikelet, yang mana berkaitan
erat dengan pembentukan bagian ujung dari spikelet. Pemanjangan ruas
batang terjadi bersamaan dengan pertumbuhan
daun, pucuk dan bunga (Patrick, 1972 dalam The Biology
of Triticum aestivum L. em Thell. (Bread Wheat), 2008).
Gambar
1. Struktur batang dan daun tanaman gandum
Sumber:
The biology of Triticum aestivum L.
em Thell.(bread wheat)
Departement
of Healt and Ageing Office of the Gene Technology Regulator, Australian
Government.
Pada
gandum musim semi bagian internodus yang
ke empat merupakan bagian pertama yang mengalami pemanjangan,
walaupun internodus yang berada di bagian bawah batang
tetap pendek (Kirby dan Appleyard, 1981
dalam The Biology of Triticum aestivum L. em
Thell. (Bread Wheat), 2008). Pertumbuhan batang sangat dipengaruhi oleh
cahaya, karena cahaya dapat mempengaruhi kerja auksin yang berperan pada
pertumbuhan batang (Gardner et al, 1991).
C.
DAUN
Gandum
memiliki bentuk daun linearis dan termasuk
jenis daun tidak lengkap, karena hanya
terdiri dari upih dan helai daun,
tidak memiliki tangkai daun. Hal ini sesuai dengan pernyatan Wiyono
(1980) yang menyatakan bahwa,setiap daun gandum terdiri dari tangkai pelepah
(upih daun), helai daun dan ligula dengan dua pasang daun telinga yang terletak
pada dasar helai daun. Struktur daun gandum terdiri dari
pelepah (upih) dan helai daun yang terbentuk dari
jaringan meristem yang terpisah. Permukaan daunnya rata, sempit, dengan panjang
sekitar 20-38 cm dan lebar sekitar 1,3 cm (Duke, 1983). Bagian
dasar helai daun yang berhubungan
(bersambungan) dengan upih daun merupakan suatu struktur yang
disebut dengan ligule dan auricle. Daun gandum dibentuk pada salah satu sisi
batang gandum dan tersusun secara berselang-seling di setiap
sisinya (Setter dan carlton, 2002 dalam
The Biology of Triticum aestivum L. em Thell.
(Bread Wheat), 2008). Helai daun (lamina), pelepah atau tangkai dan ruas batang
berasal dari jaringan meristem interkalar (Gardner et al, 1991).
Pada
gandum musim semi, pertambahan panjang daun
dimulai dari dasar daun sampai satu atau dua daun sebelum daun
bendera (Kirby, 2002 dalam TheBiology of Triticum
aestivum L. em Thell. (Bread Wheat),
2008). Karakteristikjumlah daun untuk gandum
berkisar antara 7 sampai 9 (Gardner
et al, 1991). Temperatur memiliki pengaruh
besar terhadap penampakan (bentuk) dan Perluasan daun.
Suhu udara minimum yang dibutuhkan untuk peluasan daun kira- kira 0o C, suhu
optimumnya 28oC, dan suhu maksimumnya >38oC (Kirby, 1983) dalam The Biology
of Triticum aestivum L. em Thell. (Bread Wheat), 2008).
D.
BUNGA
Bunga
adalah organ yang terbentuk di awal fase generatif tanaman gandum.
Terbentuknya bunga menandakan telah berakhirnya
fase vegetatif tanaman gandum. Pembentukan
primordia bunga terjadi atau dimulai karena
adanya induksi pembungaan, yaitu suatu proses
perubahan fisiologis internal yang mengakibatkan
perubahan pola pertumbuhan yang berbeda
secara morfologis (Mangoendidjojo, 2003). Beberapa
faktor lingkungan yang dapat menginduksipembungaan
adalah intensitas cahaya dan suhu. Intensitas cahaya
(penyinaran) dapat mempengaruhi proses pembentukan
bunga. Menurut Mangoendidjojo (2003), organ daun yang mendapatkan panjang
penyinaran cukup (sesuai) akan mengakibatkan
pembentukan senyawa florigen, yaitu senyawa
tertentu yang merupakan prasyarat terjadinya
rangkaian proses sebelum menjadi organ bunga.
Selain intensitas cahaya, suhu juga memiliki
peranan yang penting dalam menginisiasi pembentukan bunga. Gandum termasuk jenis
tanaman yang membutuhkan suhu rendah (dingin) sebelum berbunga, yang
dikenal dengan istilah vernalisasi. Gardner
et al (1991) menyatakan bahawa gandum merupakan tanaman
yang membutuhkan vernalisasi (periode dingin) agar dapat berbunga. Vernalisasi
biasanya efektif antara 2-10oC. Respon terhadap suhu dingin ini
bersifat kuantitatif (mutlak), artinya pembungaan
akan terjadi atau pembungaan tidak akan terjadi. Gandum
memiliki bunga yang berbentuk malai. Malai
merupakan bagian yang terdapat diujung batang.
Malai tanaman gandum tersusun atas dua
baris spikelet. Setiap spikelet berisi florets
(bungan kecil/bakal bunga) yang tersusunsecara
berlawanan pada tangkai bunga pusat seperti
susunan daun pada batang utama (Setter dan carlton, 2000
dalam The Biology of Triticum aestivum L. em Thell. (Bread Wheat), 2008).
Setiap spikelet memiliki 2-5 bunga gandum (Duke, 1983). Floret
gandum mempunyai stamen yang kecil dan
menghasilkan sedikit serbuk sari (1000-3800
serbuk sari per bulir anther,
450,000 serbuk sari pertanaman), dibandingkan
dengan tanaman sereal lainnya. Floret pada
spikelet tertutupi oleh lemma dan pelea yang tersusun dari karpel (ovari dan
stigma) dan tiga stamen dan anther (Setter dan carlton, 2000 dalam The Biology
of Triticum aestivum L. em Thell. (Bread Wheat), 2008).
Sebagian besar gandum bersifat kleistogami,
dimana polen akan terpencar sebelum bunga
terbuka. Penyerbukan bunga terjadi secara
sendiri, namun dapat juga terjadi penyerbukan
silang walaupun sangat kecil kemungkinannya.
Umumnya, bunga gandum mengurangi nektar
untuk mengurangi serbuan serangga (Eastham dan Sweet, 2002 dalam
Biology of Triticum aestivum L. em Thell. (Bread Wheat),
2008), karena serangga dapat mengakibatkan
terjadinya penyerbukan silang (Glover, 2002 dalam
Biology of Triticum aestivum L. em Thell. (Bread
Wheat), 2008).
Lamanya
waktu yang dibutuhkan tanaman gandum untuk
berbunga tergantung dari letak geografisnya.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukanSandras
dan Monzon (2006) dalam Biology of
Triticum aestivum L. em Thell. (Bread Wheat) (2008)
pada bulan Mei periode 1990-2000 di Narrabri, waktu yang dibutuhkan tanaman
gandum dari mulai tanam sampai berbunga kira-kira 105-120 hari dan dari waktu
berbunga sampai matang membutuhkan waktu 35-45 hari.
E.
BIJI
Gambar
biji gandum
Biji
gandum berbentuk oval dengan lipatan di bagian tengahnya, sehingga
terlihat seperti biji dikotil. Bagian
dorsal biji berbentuk bundar dan licin,
sedangkan pada bagian ventralnya terdapat
lipatan ke dalam (Kirby, 2002). Biji gandum
tersusun atas bagian-bagian tertentu yang
melingkupi bagian endospermanya . biji gandum terdiri
dari tiga komponen penting, diantaranya:
1.
Bran
Bran
merupakan kulit luar gandum dan terdapat sebanyak 14,5% dari total keseluruhan
gandum. Bran terdiri dari 5 lapisan yaitu epidermis (3,9%), epikarp (0,9%),
endokarp (0,9%), testa (0,6%), dan aleuron (9%). Bran memiliki granulasi lebih
besar dibanding pollard, serta memiliki kandungan protein dan kadar serat
tinggi. Epidermis merupakan bagian terluar
biji gandum, mengandung banyak debu yang
apabila terkena air akan menjadi liat
dan tidak mudah pecah.
Kebanyakan
protein yang terkandung dalam bran adalah
protein larut (albumin dan globulin).
2.
Endosperma
Endosperma
merupakan bagian yang terbesar dari biji gandum (80-83%) yang banyak
mengandung protein, pati, dan air. Pada proses penggilingan, bagian inilah yang
akan diambil sebanyak-banyaknya untuk diubah menjadi tepung terigu
dengan tingkat kehalusan tertentu. Pada
bagian ini juga terdapat zat abu yang
kandungannya akan semakin kecil jika mendekati inti dan akan semakin besar jika
mendekati kulit.
3.
Lembaga (Germ)
Lembaga
terdapat pada biji gandum sebesar 2,5-3%. Lembaga merupakan cadangan
makanan yang mengandung banyak lemak dan
terdapat bagian yang selnya masih hidup bahkan setelah pemanenan.
Di sekeliling bagian yang masih hidup terdapat sedikit molekul glukosa,
mineral, protein, dan enzim. Pada kondisi yang baik, akan terjadi
perkecambahan yaitu biji gandum akan tumbuh menjadi tanaman
gandum yang baru (Kent, 1966).
Pada
bagian luar biji terdapat lemma dan pelea yang melingkupi dan
melindungi biji. Biji-biji gandum terdapat
di dalam spikelet. Embrio pada biji gandum merupakan bagian biji
yang menepel pada spkelet dan pada ujung bagian
distalnya terdapat bulu halus (Kirby,
2002). Panjang biji gandum berkisar antara 3-10 mm dengan diameter
3-5 (Martin et al, 1976).Pertumbuhan berat akhir biji tergantung pada spikelet
dan letak/posisi floretpada spikelet (Kirby, 1974; Simmons, 1987 dalam Biology
of Triticum aestivum L. em Thell. (Bread Wheat),
2008). Setiap malai gandum dapat mengasilkan
(memproduksi) sekitar 30 sampai 50 biji
walaupun banyaknya malai yang terbentuk
tergantung pada jumlah kuncup (anakan) yang menghasilkan malai yang matang
(produktif) (Tennant et al, 2000 dalam Biology of Triticum aestivum
L. em Thell. (Bread Wheat), 2008).
4. Komposisi Gandum
Gandum memiliki kandungan karbohidrat
yang hampir atau setara dengan nasi. Gandum memiliki kandungan karbohidrat 60%
hingga 80%, mineral 1.5 % hingga 2%,
protein 6% hingga 17% , lemak 1.5% hingga 2%, dan kandungan sejumlah vitamin
lainnya. Selain kaya akan kandungan karbohidrat dan nutrisi, gandum juga bisa
dijadikan sebagai makanan yang bermanfaat bagi kesehatan. Gandum dapat berperan
menjaga kesehatan tubuh dari penyebab penyakit kronis, seperti penyakit
diabetes, jantung koroner, dan hipertensi.
Biji gandum yang sudah diolah menjadi
roti memiliki kandungan energi yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan
mie dan nasi. Kandungan serat yang tinggi di dalam gandum memberikan rasa
kenyang yang lebih lama sehingga gandum cocok dikonsumsi sebagai menu diet
sehat. Kandungan serat yang terdapat di dalam gandum juga sangat baik untuk
sistem pencernaan karena dapat melancarkan proses pencernaan, mencegah sembelit
dan dapat menyehatkan organ pencernaan.
Selain itu, kandungan serat yang tinggi
di dalam gandum mampu mengontrol kadar kolesterol di dalam darah. Serat yang
terdapat di dalam gandum dapat mengikat asam empedu dan lemak kolesterol yang
akan dikeluarkan melaui feses. Serat di dalam gandum juga berfungsi sebagai zat
anti kanker dan berperan sebagai pencegah penyakit jantung.
Gandum merupakan makanan yang memiliki
kadar gula rendah. Hal itu akan membuat organ tubuh bekerja lebih ringan karena
tidak perlu memproduksi insulin dalam jumlah banyak untuk mencerna dan menyerap nutrisinya. Gandum juga mempunyai
kandungan nutrisi seperti asam folat, niasin, magnesium, vitamin E, vitamin B2,
dan vitamin B6.
Terkadang sebagai konsumen, kebanyakan
orang tidak mengetahui tentang apa saja manfaat yang diperoleh dari makanan
atau minuman yang dikonsumsi. Alam telah memberikan banyak manfaat untuk
memanjakan manusia, untuk mendapatkan manfaat yang maksimal perlu diketahui
cara pengolahan dan penyimpanan gandum dengan benar supaya kandungan nutrisi di
dalamnya tidak hilang.
5. Sifat fisik dan
kimia Gandum
1. Kadar Amilosa dan Amilopektin.
Granula pati gandum berbentuk elips
dengan ukuran granula 2-35 µm. Kandungan amilosa dalam pati gandum adalah 25%
sedangkan amilopektinnya sebesar 75%. Dalam produk makanan, amilopektin
bersifat merangsang terjadinya proses mekar (puffing) dimana produk makan yang
berasal dari pati yang kandungan amilopektinnya tinggi akan bersifat ringan,
porus, garing dan renyah. Hal ini dikarenakan amilopektin memiliki sifat mudah
mengembang dan membentuk koloid dalam air. Kebalikannya pati dengan kandungan
amilosa tinggi, cenderung menghasilkan produk yang keras, pejal, karena proses
mekarnya terjadi secara terbatas (Pudjihastuti, 2010). Oleh karena itulah
tepung gandum utuh cocok digunakan untuk pembuatan roti dan kue karena pati
gandum mengandung amilopektin yang tinggi yang sangat berpengaruh terhadap
swelling properties (sifat mengembang pada pati).
Kadar amilosa pada gandum
berhubungan dengan indeks glisemiknya dan daya cerna pati. Kandungan amilosa
dalam gandum utuh yang cukup tinggi yaitu sebesar 25%, menyebabkan daya cerna
pati serta indeks glisemik gandum yang rendah. Indeks glisemik gandum utuh
adalah 55-69 (Foster dan Miler, 1995). Indeks glisemik dan daya cerna pati yang
rendah menyebabkan proses pencernaan karbohidrat di dalam tubuh lamban karena
karbohidrat tidak langsung dicerna menjadi gula darah, sehingga makanan olahan
yang berasal dari gandum utuh sangat baik untuk penederita diabetes mellitus.
2.
Kadar Protein
Gandum memiliki komponen gluten yang
merupakan protein yang menggumpal, elastis serta mengembang bila dicampur
dengan air. Hal ini disebabkan jika gluten pada gandum ditambahkan dengan air
dalam perbandingan tertentu, maka protein akan membentuk suatu massa atau
adonan koloidal yang plastis. Hal tersebut dapat menahan gas dan akan membentuk
suatu struktur spons bila dipanggang untuk mencapai suatu kehalusan yang
memuaskan. Jenis tepung gandum yang berbeda memerlukan jumlah pencampuran (air)
yang berbeda. Tepung terigu yang mempunyai kadar protein tinggi akan memerlukan
air lebih banyak agar gluten yang terbentuk dapat menyimpan gas
sebanyak-banyaknya.
Eka (2009) menyebutkan bahwa gluten
merupakan protein utama dalam tepung terigu yang terdiri dari gliadin (20-25 %)
dan glutenin (35-40%). Gliadin dari gluten menyebabkan sifat viscous dari
adonan dan glutenin menyebabkan sifat viscoelastic dari adonan akibat adanya
disulfide crosslinking. Keunikan sifat protein dalam gandum menghasilkan
roti yang ringan, kekuatan dan elastisitasnya tinggi dan tekstur maupun rasa
yang diinginkan. Pada pembuatan adonan yang mengalami pemanasan, gluten
memiliki kemampuan sebagai bahan yang dapat membentuk adhesive (sifat
lengket), cohesive mass (bahan-bahan dapat menjadi padu), films,
dan jaringan 3 dimensi. Penggunaan gluten dalam industri roti untuk memberi
kekuatan pada adonan, mampu menyimpan gas, membentuk struktur, dan penyerapan
air.
Gandum keras (hard) banyak
mengandung gluten dan protein yang dikandung gandum jenis ini sekitar 12-13%.
Gandum keras digunakan sebagai bahan baku terigu jenis hard flour yang
menghasilkan adonan sukar meregang dan mempunyai sifat menahan gas yang baik
oleh karena itu cocok digunakan sebagai bahan baku mie. Gandum lunak (soft) mengandung
lebih sedikit glutein dan kandungan proteinnya sebesar 9,5-11%.tepung terigu
dari gandum lunak banyak digunakan sebagai bahan baku roti dan kue (Murtini et
al., 2005).
3.
Suhu Gelatinisasi
Suhu
Gelatinasi pada gandum adalah 53-640 C (Murtini et al., 2005).
Apabila granula pati dipanaskan dalam air, ikatan hidrogen yang lemah dan tidak
berbentuk (amorphous) diputus dan granula akan mengembang karena adanya hidrasi
(masuknya air kedalam granula pati). Menurut Harper (1981) proses gelatinasi mula-mula
terjadi dengan adanya penambahan air yang akan memecahkan kristal amilosa dan
mengganggu strukturnya kemudian granula pati akan mengembang, volumenya
mencapai 26-30 kali lipat dari volume semula. Semakin tinggi suhu dan
penambahan air, amilosa mulai keluar dari granula pati dan tidak bisa
mengembang lagi. Akhirnya granula pecah dan semakin banyak air yang
menyerangnya untuk melepaskan gugus hidroksil, sehingga dihasilkan struktur gel
koloidal dengan kadar amilosa yang turun dan sebagian besar granula terdiri
dari amilopektin.
6. Jenis –jenis Gandum
Gandum dapat diklasifikasikan berdasarkan tekstur biji
(kernel) menjadi hard wheat (T.aestivum), soft wheat (T. compactum), dan durum
wheat (T.durum).
a.
Hard Wheat (T. aestivum)
Hard
wheat mengandung kadar protein 12-18%. Gandum ini mempunyai ciri-ciri kulit
luar berwarna coklat, biji keras, dan berdaya serap air tinggi. Jenis gandum
ini sangat cocok untuk membuat roti karena tepung yang dihasilkan berkualitas
baik dan mengandung protein bermutu tinggi. Contoh gandum keras adalah gandum
hard spring dan gandum hard winter.
b. Soft Wheat (T. compactum)
Soft
wheat mengandung kadar protein rendah yaitu 7-12%. Gandum ini mempunyai
ciri-ciri berwarna putih sampai merah dan berbiji lunak. Tepung gandum ini
cocok untuk membuat cake karena adonan yang dihasilkan memiliki daya serap air
rendah. Contoh jenis gandum ini adalah standard wheat.
c.
Durum Wheat (T.durum)
Durum
wheat merupakan jenis yang khusus. Ciri gandum ini adalah bagian dalam
(endosperm) yang berwarna kuning tidak seperti gandum pada umumnya yang
memiliki warna putih dan memiliki biji yang lebih keras, serta kulit yang
berwarna coklat. Gandum ini sering digunakan untuk membuat produk pasta
berdasarkan warna bran, gandum diklasifikasikan menjadi red (merah) dan white
(putih). Sedangkan berdasarkan musim tanam dibedakan menjadi dua yaitu winter
dan spring (Samuel,1972).
d.
Red Winter Wheat
Red
winter wheat mempunyai bran berwarna merah dan ditanam pada
musim
dingin. Gandum yang termasuk dalam golongan ini dapat berasal
dari
gandum keras maupun gandum lunak. Gandum tersebut antara lain
adalah
Hard Red Winter, Soft Red Winter, dan Canada Western Red
Winter.
e.
White Winter Wheat
White
winter wheat mempunyai bran berwarna putih dan ditanam pada
musim
dingin. Gandum yang termasuk dalam golongan ini dapat berasal
dari
gandum keras maupun gandum lunak. Gandum tersebut antara lain
adalah
Australian Premium White, Australian Standard White, Hard White
Winter,
dan Soft White Winter.
f.
Red Spring Wheat
Red
spring wheat mempunyai bran berwarna merah dan ditanam pada
musim
semi. Gandum yang termasuk dalam golongan ini dapat berasal
dari
gandum keras maupun gandum lunak. Gandum tersebut antara lain
adalah
Hard Red Spring, Soft Red Spring, Dark North Spring, dan Canada
Western
Red Spring.
g. White Spring Wheat
White
spring wheat mempunyai bran berwarna putih dan ditanam pada
musim
semi. Gandum yang termasuk dalam golongan ini dapat berasal
dari
gandum keras maupun gandum lunak. Gandum tersebut antara lain
adalah
Hard White Spring, Soft White Spring, Dark North Spring, dan
Canada
Western Soft White Spring.
7. Manfaat Gandum
1.Mencegah
Diabetes Tipe 2
Gandum
kaya akan magnesium, yang merupakan mineral yang bertindak sebagai co-faktor
untuk
lebih dari 300 enzim. Enzim ini terlibat dalam penggunaan fungsional tubuh
insulin
dan
sekresi glukosa. Makanan yang mengandung gandum minimal 51% dan juga rendah lemak
jenuh dan kolesterol, berarti menurunkan resiko penyakit koroner dan beberapa
jenis kanker. Selain itu, konsumsi secara teratur gandum mempromosikan kontrol
gula darah yang sehat. Orang yang menderita diabetes dapat menjaga kadar gula
dengan mengganti nasi dengan gandum.
2.
Mengurangi Peradangan Kronis
Gandum
dapat membantu dalam pencegahan peradangan kronis, yang juga ditemukan dalam
manfaat
bayam. Peradangan merupakan konstituen utama dalam sebagian besar jenis sakit rematik.
Dengan demikian, makan gandum dalam jumlah yang sehat dan aktif akan mengurangi
peradangan. Konsumsi betaine mempengaruhi sejumlah aspek dalam kimia tubuh kita
yang menjamin risiko yang lebih rendah peradangan kronis dan penyakit lain seperti
osteoporosis, penyakit jantung, penyakit Alzheimer, penurunan kognitif, dan
diabetes tipe-2.
3.
Mencegah Batu Empedu
Dalam
berbagai survei oleh American Journal of Gastroenterology, telah terbukti bahwa
roti dan sereal yang terbuat dari gandum utuh membantu perempuan untuk menghindari
batu empedu. Gandum kaya akan serat larut, yang menurunkan sekresi asam empedu.
Asam empedu yang berlebihan adalah penyebab utama dari pembentukan batu empedu.
Selain gandum juga bisa ditambahkan serat larut dari manfaat buah-buahan dan
sayuran tertentu seperti manfaat ketimun, tomat apel, pir, dan kacang-kacangan.
4.
Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Biji-bijian
seperti gandum sangat efektif pada pasien dengan gangguan metabolisme. Jenis-jenis
sindrom metabolik termasuk obesitas visceral, trigliserida tinggi, rendahnya tingkat
kolesterol HDL dan tekanan darah tinggi dapat dilindungi dengan gandum. Dokter
merekomendasikan makan roti gandum dan makanan kaya serat lainnya. Diet gandum
mungkin adalah cara yang paling efektif, cepat, dan menyenangkan untuk mengurangi
sindrom metabolik tubuh.
5.
Mencegah Asma Pada Anak
The
American Lung Association, mengatakan bahwa sekitar 20 juta orang Amerika mengalami
asma. Studi telah menyatakan bahwa biji-bijian dan ikan pada sebagian anak,
dapat menurunkan kemungkinan asma. Studi Internasional Alergi dan Asma pada
anak dibuktikan melalui banyak penelitian bahwa diet berbasis gandum memiliki kapasitas
untuk menurunkan kemungkinan terkena asma hampir 50%. Selama survei, diberikan
diet khusus gandum, ikan dan biji-bijian dan menunjukkan penurunan hampir 66%
dalam kemungkinan penyakit asma.
6.
Melawan Kanker Payudara
Penelitian
di Inggris menemukan bahwa diet kaya serat sangat penting bagi wanita untuk
menjaga kanker payudara. Makanan dari biji-bijian seperti gandum dan
buah-buahan memberikan perlindungan yang signifikan bagi perempuan
pra-menopause terhadap kanker payudara. Studi mengatakan bahwa sekitar 30 gram
gandum yang dikonsumsi sehari-hari, cukup bagi perempuan untuk mengurangi
risiko kanker payudara. Laporan mengatakan bahwa wanita pra-menopause yang
mengkonsumsi gandum memiliki 41% penurunan risiko kanker payudara dibandingkan
dengan yang memakan serat dalam bentuk lain.
7.
Kontrol Obesitas (terutama pada wanita)
Gandum
memiliki kemampuan alami untuk mengendalikan berat badan dalam setiap orang,
tapi kemampuan ini lebih menonjol bagi wanita. The American Journal of Clinical
Nutrition menunjukkan penelitian gandum adalah pilihan yang baik untuk pasien
obesitas. Wanita yang mengkonsumsi produk gandum dalam waktu lama menunjukkan
penurunan berat badan jauh lebih baik dari pada makanan lain.
8.
Menu Diet Paling Ampuh
Gandum
dapat digunakan sebagai menu diet paling ampuh bagi anda yang ingin menjaga
asupan penuh gizi tanpa menambah berat badan.
9.
Kesehatan Jantung
Salah
satu sumber makanan sehat untuk jantung adalah gandum, banyak seral yang dibuat
dari gandum untuk menjaga nutrisi dan kesehatan jantung. Contohnya saja oatmeal
yang digunakan para penderita sakit jantung.
10.
Sumber Gizi & Mineral
Gandum
memiliki berbagai kandungan seperti vitamin B, E, tembaga,
seng,
dan mangan.
8. Morfologi Sorgum
Morfologi
Tanaman Sorgum
Apa
ciri ciri morfologi sorgum / ciri ciri tumbuhan sorgum ?
Ciri
khusus sorgum / ciri khas sorgum & struktur morfologi sorgum yaitu :
Tanaman
ini dapat tumbuh setinggi 0.5-6 meter, beberapa varrietas dapat membentuk
anakan (tiller). Beberapa jenis sorgum yang terkenal di Negara penghasil
(Amerika) adalah :
Sorgum biji : ditanam untuk diambil bijinya, bijinya besar kulitnya tipis, dan
agak manis.
Contoh
: Milo, Kafir, Hegari, Feterita, Hibrida.
Sorgos : ditanam untuk makanan ternak, atau untuk produksi sirup, batangnya
mengandung
banyak
juice manis. Contoh : Gooseneck, Honey, Chinese Amber.
Sorgum rumput : Rumput sudan
Broomcorn : Malai bunga menumbuhkan cabang-cabang yang panjang.
Morfologi
Akar Sorgum
Akar
tunggal dibentuk oleh kecambah biji, kemudian diikuti oleh tumbuhnya banyak tunas
akar serabut di pangkal batang. Akar-akar lateral tumbuh meluas di lapisan tanah
atas.
Morfologi
Daun Sorgum
Jumlah
daunnya 7—24 helai tiap tanaman, mula-mula tumbuh tegak tetapi kemudian
melengkung; helai daunnya sepanjang 15-25 cm membungkus batang, berbulu halus;
helai daunnya memanjang dengan ukuran 30—135 cm x 1 1/2—13 cm, warnanya hijau
kekuningan; kedudukan daun berseling dengan dua baris.
Morfologi
Batang Sorgum
Batang
sorgum tumbuh tegak, kompak, diameternya berukuran 0,5 — 3 cm.
Morfologi
Bunga Sorgum
Tandan
bunga dibentuk di pucuk tanaman, sumbu utama bunga panjang atau pendek,
menumbukan cabang primer dan sekunder tempat tumbuhnya individu bunga. Individu
bunga tumbuh berpasangan yang satu hermaprodit dan lainnya jantan atau steril,
Morfologi
Buah Sorgum
Biji
mencapai berat kering maksimum pada umur 25—55 hari setelah pembungaan dan
kemudian mengandung 25—35% air ; kadar air ini menurun hingga 20 % atau 15 %
selama 20 hari berikutnya, setelah itu tanaman dapat dipanen. Satu kilogram biji
sorghum berisi 25ribu— 70ribu butir biji.
9. Golongan Sorgum
Serealia
Umumnya
serealia merupakan anggota dari suku padi-padian yang disebut sebagai serealia
sejati. Anggota yang paling dikenal, antara lain adalah padi, jagung, gandum,
dan sorgum. Selain itu, ada beberapa serealia di luar keluarga padi-padian yang
disebut sebagai serealia semu, yaitu buckwbeat, seed amarantb, dan kinoa.
Beberapa serealia juga dikenal sebagai pakan burung berkicau, seperti jawawut
dan millet. Walaupun menghasilkan karbohidrat, tanaman seperti sagu, ketela
pohon, ubi jalar atau kentang tidak digolongkan sebagai serealia karena yang
dipanen bukan bulir atau bijinya (Astawan dan Andreas, 2009).
Serealia
dibudidayakan secara besra-besaran di seluruh dunia, melebihi semua jenis
tananman lain dan menjadi sumber energi utama bagi manusia dan ternak. Di
sebagian negara berkembang, serealia sering kali merupakan satu-satunya sumber
karbohidrat. Pada tabel 1.1 dapat dilihat peran serealia di bebeberapa negara,
dan beberapa contoh serealia dapat dilihat pada gambar 1.1 (Astawan dan
Andreas, 2009).
Dari
sekian banyak serealia, hanya beberapa yang dikenal di seluruh dunia, yaitu
jagung, gandum, dan padi yang mencapai 87 persen dari seluruh produksi
biji-bijian dunia. Beberapa serealia lain hanya penting di tempat-tempat
tertentu (lokal), tetapi tidak dikenal secara global.
Contoh
serealia yang dikenal di tingkat lokal adalah :
•
Tef, populer di Ethiopia.
•
Zizania (wild rice), ditanam di Amerika Utara.
•
Kinoa, serealia semu kuno, pernah digunakan sebagai makanan pokok oleh penduduk
imperium Aztec.
•
Kanyiwa, kerabat dekat kinoa.
(Astawan
dan Andreas, 2009).
10. Struktur Sorgum
Biji sorgum berbentuk butiran dengan
ukuran biji kira-kira 4.0 x 2.5 x3.5 mm3, berat biji sorgum berkisar antara
8-50 mg dengan rata-rata 28 mg. Berdasarkan bentuk dan ukurannya, sorgum
dibedakan menjadi tiga golongan yaitu biji berukuran kecil (8-10 mg), sedang
(12-24mg) dan besar (25-35mg). Biji sorgum di Pulau Jawa umumnya berukuran
sedang dan besar. Biji sorgum' yang kulitnya benvarna putih umumnya diseb u t
kafir dan benvarna merah atau coklat termasuk varietas Feterifcr (Mudjisohono
dan Damardjati, 1985).
Pada umumnya biji sorgum berbentuk
bulat lonjong atau bulat telur dan terdiri dari tiga bagian utama yaitu kulit
luar, lembaga dan endosperma. Susunan dari bagian-bagian bijinya adalah kulit
luar 7,9%, lembaga 9,8%, dan endosperma 82,3 % (Hoseney,l998). Biji
sorgum berbentuk bulatan dengan ukuran panjang sekitar 4,O mm, lebar 3,s mm,
dan tebal 2,s mrn. Besar biji sorgum bewariasi antara 8 sampai 50 mg dengan
berat rata-rata sebesar 28 mg.
Kulit luar merupakan lapisan kulit
biji yang mengelilingi endosperma. Menurut Mudjisihono dan Suprapto (1987),
kulit luar ini terdiri dari tiga bagian epikarp, mesokarp, dan endocarp.
Epikarp tersusun atas dua sampai tiga lapisan sel memanjang, berbentuk
segi empat, memiliki ketebalan tertentu, dan mengandung zat pigmen yang
terdapat pada perikarp berwarna putih, kuning, jingga dan merah, dimana zat
pigmen ini dapat masuk mengalir ke endosperm.
Lapisan tengah dari perikarp adalah
mesokarp yang merupakan lapisan paling tebal dari ketiga lapisan yang menyusun
perikarp. Sel mesokarp mengandung granula pati kecil yang berbentuk polygonal
dan dapat dilihat di bawah sinar mikroskop. Sorgum merupakan satu-satunya
serealia yang memiliki pati dengan mesokrap.
Biji sorgum terdiri dari 7,3 – 9,3 %
kulit luar, 7,8 – 12,1 % lembaga, dan 80-84,6 % endosperm (Hubbaer, 1950).
Kulit luar terdiri dari epikarp, mesokarp dan endocarp. Epikarp adalah bagian
terluar yang tersusun atas dua atau tiga lapisan tengah dan cukup tebal,
berbentuk tabung yang akan rusak selama proses penggilingan untuk menghilangkan
kulit luar ( Rooney dan Miller, 1982 ). Di bawah lapisan terdapat lapisan kulit
biji (testa) pada lapisan perikarp dan testa sering terdapat di bwah endocarp
dan di sekel iling permukaan endosperm biji. Ketebalan lapisan testa bervariasi
untuk setiap varietas, biasanya paling tebal terdapat pada puncak biji dan yang
tertipis terdapat didekat lembaga. Ketebalan testa di puncak biji berkisar
antara 100-140 mikron, dan paling tipis berukuran 10-30 mikon. Lapisan testa
tidak berdinding sel, bersifat padat dan rapat , terdapat pada perikarp dan
aleoron.
Lapisan aleoron atau bekatul
terdapat di atas permukaan endosperm biji. Sel – sel aleoron tidak mengandung
granula pati mengandung protein, lemak dengan kadar relative tinggi, sejumlah
mineral dan vitamin yang larut air ( Rooney dan Miller, 1982 ) . Endosperm
merupakan 81-84% dari biji sorgum, yang terdiri dari lapisan endosperm luar
(peripherial endosperm) , lapisan endosperm (corneus endosperm) dan lapisan
endosperm dalam (jioury endosperm) (Hubbard et al., 1950).
11. Komposisi Sorgum
Komposisi
zat gizi sorgum secara umum tidak jauh berbeda dengan serealia lain, seperti
jagung, beras, dan gandum. Namun, komoditas ini mengandung zat anti gizi, yaitu
tanin yarlg rnenyebabkan rasa sepat (terutama pada sorgum yang mempunyai kulit
biji berwarna tua) sehingga kurang disukai. Pengolahan dengan cara
menghilangkan kulit biji sorgum dapat menurunkan kadar tanin (Suami, 2004a) dan
meningkatkan mutu gizinya (Mudjisihono, el. a]., 1986)
Pati
tnerupakan bentuk simpanan karbohidrat utama di dalarn sorgum, yang terdiri
atas arnilosa yaitu polimer glukosa rantai lurus (tanpa cabang) dan amilopektin
yaitu polimer glukosa yang memiliki cabang. Daya cerna pati, yang menunjukkan
kemampuan dihidrolisis oleh enzim pankreatik, menentukan kandungan energi
tersedia pada serealia. Pengolahan biji-bijian seperti pengukusan, pengolahan
bertekanan, flaking, puflng, atau pengecilan ukuran pati akan meningkatkan daya
cerna pati sorgum. Kandungan karbohidrat sorgum sedikit lebih rendah (70,7%)
dibandingkan serealia lain (Tabet 1) dan yang paling tinggi ialah beras pecah
kulit (76,0%). Kadar pati sorgum berkisar antara 56-73%, dengan rata-rata
69,5%. Pati sorgurn terdiri atas arnilosa (20-30%) dan amilopektin (70-80%),
kadar ini dipengamhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
Komponen
gizi terbesar kedua di dalarn sorgurn ialah protein (10,4%). Kadar protein
dipengamhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Kadar protein sorgum cukup besar
variasinya, selain varietas kemungkinan karena komoditas ini ditanarn pada
kondisi agroklirnat yang berbeda. Fluktuasi kadar protein sorgum secara umum
juga berpengaruh terhadap komposisi asam amino dari protein sorgum. Mutu
protein merupakan fungsi dari komposisi asam amino esensialnya. Mutu protein (%
kasein) sorgum (32,5%) seimbang dengan jagung (32,1%) (TabeI 2) dan hanya
sedikit dibawah juwawut (35,7%) dan terigu (38,7%). Sedangkan protein beras
merupakan yang terbaik mutunya diantara serealia secara urnurn, yaitu 79,396.
Pengolahan sorgurn dengan cara pengukusan dapat meningkatkan mutu proteinnya
(Mudjisihono, et. al., 1986).
Komposisi asam amino penyusun protein
tepung sorgum dan terigu
Kadar asam glutarnat tepung sorgum
(1,39-1,58%) jauh lebih rendah di bandingkan dengan terigu (3,83%). Meskipun
asam glutamat bukan terrnasuk asam amino esensial, namun sangat berpengaruh
terhadap sifat sensori produk olahan, terutarna dari segi rasanya. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil uji organoleptik dari roti tawar. Sebaliknya, 530
Balai Besar Penelltian don Pengembangon Pascopanen Pertanfan Prosiding Seminar
Nasionol Teknologi Inovotif Pascaponen untuk Pengembongon lndustri Berbasis
Pertonian sorgum mengandung asam amino leusin (1,3 1-1,39%) yang lebih tinggi
dibandingkan dengan terigu (0,88%). Sorgum mengandung 3,1% lemak, berarti lebih
tinggi dibandingkan dengan gandum (2%) dan beras pecah kulit (2,7%), namun
masih lebih rendah dibandingkan dengan jagung (4,6%)(Tabel 1). Lemak sorgum
terdiri atas tiga fraksi, yaitu fraksi netral, (86,2%), glikolipid (3,l%) dan
fosfolipid (0,7%).
Secara umum sorgum kaya akan vitamin B
kompleks. Diantara vitamin B, kadar tiamin, riboflavin dan niasin di dalam
sorgum sebanding dengan jagung (TabeI 3). Kadar vitamin B, terutama niasin; di
dalam sorgurn sangat bervariasi. Dilaporkan kadar niasin tertinggi ialah
9,16rng1100g sorgum. Sorgum Etiopia berlisin tinggi mengandung niasin 10,5 - 1
1,5n1g/ 1 00g7 sedangkan secara ulnurn kadar niasin sorgum berkisar antara 2,9
- 4,9ing/100g. Selain itu sorgurn juga mengandung vitamin B6 (075mg1100g),
fo'alasin (0,02mg/1 00g), asam pantotenat (I ,25mg/l 00g) dan biotin (09042mg/1
00g). Beberapa varietas yang mempunyai endosperm kuning mengandung 8-karoten
yang merupakan pro vitamin A. Isolat karotenoid sorgum terdiri atas lutein,
zeasmtin dan 8-karoten. Kadar 8-karoten pada sorgum berkisar antara 0 -
0,097mg100g. Sorgum mengandung vitami11 larut lernak (vitamin D, E dan K) dalam
jumlah kecil, namun tidak mengandung vitamin C.
Komposisi mineral pada sorgum
Sorgum kaya akan zat besi, yaitu
5,4mg/100g atau paling tinggi dibandingkan dengan serealia lain, dan beras
mengandung zat besi paling rendah (1,8 mg/l00g). Ini menunjukkan salah satu
keunggulan yang dimiliki sorgurn, yang sangat sesuai untuk' mengatasi anemia
gizi besi yang merupakan salah satu defisiensi zat gizi yang prevalensinya
tinggi. Kadar kalsium sorgum (25mgl100g) sebanding dengan jagung (26mg/100g).
Selain itu sorgum juga mengandung P, Mg, Zn, Cu, Mn, Mo dan Cr berturut-turut sebesar
352; 171; 2,5; 0,44; 1,15; 0,06 dan 0,017 mg/100g biji.
12. Sifat fisik dan kimia Sorgum
1. SIFAT
FISIK SORGHUM
Pada biji
sorgum, diantara kulit biji dan daging biji dilapisi oleh lapisan testa dan
aleuron, Lapisan testa termasuk pada bagian kulit biji, dan lapisan aleuron
termasuk pada bagian dari daging biji, jaringan kulit biji terikat erat oleh
daging biji, melalui lapisan tipis yang disebut lapisan semen.
Pada proses
penggilingan, ikatan kulit biji dengan daging biji ini sulit dipisahkan.Komposisi
bagian biji sorgum terdiri dari kulit luar 8%, lembaga 10% dan daging biji 82%.
Pada
gambar dibawah ini ditunjukkan penampang biji sereali dari sorghum.
Pada umumnya
biji sorgum berbentuk bulat dengan ukuran biji kira -kira 4 x 2,5 x 3,5 mm. Berat
biji bervariasi antara 8 mg – 50 mg, rata-rata berat 28 mg. Berdasarkan
ukurannya sorgum dibagi atas:
– sorgum biji
kecil (8 – 10 mg)
– sorgum biji
sedang ( 1 2 – 24 mg)
– sorgum biji
besar (25-35 mg)
Kulit biji ada
yang berwarna putih, merah atau cokelat. Sorgum putih disebut sorgum kafir dan
yang ber-warna merah/cokelat biasanya termasuk varietas Feterita. Warna biji
ini merupakan salah satu kriteria menentukan kegunaannya. Varietas yang
berwarna lebih terang akan menghasilkan tepung yang lebih putih dan tepung ini
cocok untuk digunakan sebagai makanan lunak, roti dan lain-lainnya.
Sedangkan
varietas yang berwarna gelap akan menghasilkan tepung yang berwarna gelap dan
rasanya lebih pahit. Tepung jenis ini cocok untuk bahan dasar pembuatan
minuman. Untuk memperbaiki warna biji ini, biasanya digunakan larutan asam
tamarand atau bekas cucian beras yang telah difermentasikan dan kemudian
digiling menjadi pasta tepung.
2. SIFAT
KIMIA SORGHUM
Sorgum juga
potensial dikembangkan sebagai pangan fungsional karena beberapa komponen
penyusunnya. Sorgum memiliki kandungan gluten dan indeks glikemik yang rendah
sehingga sangat sesuai untuk diet gizi khusus (Schober et al. 2007,
Siller 2006).
Beberapa sifat
kimia dari sorghum adalah:
– protein 9,01 %
– lemak 3,6 %
– abu 1,49 %
– serat 2,5 %
Penggilingan
sorgum dengan menggunakan alat penyosoh beras mengakibatkan masih banyak
lembaga yang tertinggal pada endosperm. Hal ini ditandai oleh kandungan lemak
dalam biji sorgum giling yang masih relatif tinggi yaitu sekitar 1-2.7 %.
Oleh karna itu
dalam proses penggilingan harus diusahakan agar lemak dalam biji sorgum yang
telah dikuliti menjadi rendah yaitu dibawah 1 % dengan demikian tepung sorgum
yang dihasilkan akan lebih tahan lama. Lemak dalam biji sorgum sangat berguna
bagi hewan dan manusia, akan tetapi dapat menyebabkan bau yang tidak enak dan
tengik dalam produk bahan pangan
13. Jenis- jenis Sorgum
Jenis
sorgum ditentukan berdasarkan wama bijinya. Kulit biji sorgum terdiri atas 3
bagian. Bagian luar (epicarp) rnerupakan lapisan filin yang sangat tipis (4-8%
dari bobot big'i), berfungsi melindungi bagian dalam terhadap kekeringan.
Bagian ini mengandung zat warna (pigment) yang rnenentukan warna biji sorgurn,
yaitu putih hingga sawo matang tua. Big'i sorgum yang benvarna tua, banyak
mengandung tanin sehingga tidak disukai burung, jadi mengurangi kehilangan
hasil. Lapisan k&ua (mesocarp) dan lapisan ketiga (pericarp) terdekat
dengan endospema mengandung sedikit karbohidrat tapi tidak mengandung minyak
(Hahn, 1970). DaIam pembuatm tepung, seluruh kulit biji sorgum hams dihitamkan.
14. Manfaat Sorgum
Manfaat
Sorgum bagi kesehatan
Pencernaan
Kesehatan :
Sorgum
adalah sumber serat yang penting untuk meningkatkan fungsi sistem pencernaan, bahkan
sorgum adalah salah satu sumber serat yang terbaik makanan dunia. Satu porsi sorgum
akan memberikan kebutuhan harian kita akan serat yaitu 48% serat dari asupan harian
yang direkomendasikan atau lebih dari 12 gram. Dengan demikian, saluran
pencernaan Anda akan memproses makanan lebih baik dan cepat, sehingga mencegah
masalah seperti perut kram, kembung, sembelit, sakit perut, gas berlebih, dan
diare. Selain itu, mengkonsumsi banyak serat akan membantu untuk mengurangi
kadar kolesterol berbahaya (LDL), sehingga meningkatkan kesehatan jantung dan
melindungi tubuh Anda dari kondisi seperti atherosclerosis, serangan jantung,
dan stroke.
Pencegahan
Kanker :
Lapisan
katul dari biji-bijian sorgum mengandung antioksidan yang tidak ditemukan pada banyak
jenis makanan lain. Antioksidan ini terkait langsung dengan pengurangan resiko mengembangkan
berbagai jenis kanker, termasuk kanker esofagus, terutama jika dibandingkan
dengan orang yang secara rutin makan gandum dan jagung. Antioksidan adalah senyawa
penting yang bermanfaat untuk menetralisir dan menghilangkan radikal bebas
dalam tubuh, yang seringkali menyebabkan sel-sel yang sehat berubah menjadi sel
kanker.
Pengendalian
diabetes :
Karbohidrat
yang kita konsumsi berlebihan akan diurai menjadi gula sederhana, sehingga akan
meningkatkan kadar glukosa dalam tubuh dan menyebabkan diabetes, atau menyebabkan
masalah bagi orang yang sudah menderita penyakit ini. Namun katul sorgum yang
kaya akan zat tannin ini sebenarnya juga memiliki enzim yang bisa menghambat penyerapan
pati oleh tubuh, sehingga bisa membantu mengatur kadar insulin dan glukosa dalam
tubuh. Dengan menjaga keseimbangan ini, penderita diabetes tidak akan
terpengaruh karena lonjakan kadar glukosa mereka, sehingga mencegah diabetes
dan komplikasi kesehatan lainnya. Jadi, sorgum merupakan salah satu makanan
yang baik bagi diabetes.
Penyakit
Celiac :
Meskipun
penyakit ini masih relatif baru kita dengar, namun sepertinya akan banyak
menjadi perhatian di seluruh dunia. Penyakit Celiac adalah kondisi alergi yang
parah terhadap gluten, yang terutama ditemukan dalam produk yang berbahan dasar
gandum. Parahnya, gluten juga
banyak
ditemukan dalam ribuan item makanan umu lainnya, sehingga membuat kesulitan bagi
kehidupan penderita penyakit Celiac. Untungnya, biji-bijian alternatif seperti
sorgum bisa aman dikonsumsi oleh orang-orang yang menderita kondisi ini, tanpa
peradangan, mual, dan kerusakan gastrointestinal yang disebabkan gluten.
Kesehatan
Tulang :
Sorgum
mengandung tinggi Magnesium, sehingga kadar kalsium dalam tubuh Anda akan terjaga
dengan baik – magnesium bermanfaat meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh.
Dua mineral ini(magnesium dan kalsium) merupakan dua bagian yang tak
terpisahkan untuk pembentukan jaringan tulang dan mempercepat pemulihan tulang
yang rusak atau karena usia. Dengan demikian sorgum bermanfaat mencegah kondisi
seperti osteoporosis dan arthritis, sehingga Anda tetap sehat dan aktif
sampai tua.
Meningkatkan
Sirkulasi dan produksi sel darah merah :
Mineral
Tembaga dan zat besi juga banyak ditemukan dalam biji sorgum, sama seperti
halnya hubungan kerjasama antara magnesium dan kalsium. Tembaga berguna untuk
membantu meningkatkan penyerapan zat besi ke dalam tubuh. Hal ini tembaga
berarti memperkecil kemungkinan mengembangkan anemia, yang merupakan sebutan lain
untukkekurangan zat besi. Dengan cukup asupan zat besi dan tembaga, produksi sel darah merah meningkat, sehingga
meningkatkan sirkulasi darah, merangsang pertumbuhan dan perbaikan sel, dan pada
akhirnya meningkatkan pertumbuhan rambut, juga meningkatkan energi tubuh kita.
Satu porsi sorgum menyediakan kita dengan 58% tembaga dari asupan harian yang direkomendasikan.
Meningkatkan
tenaga :
Niacin
atau juga yang dikenal sebagai vitamin B6 , adalah senyawa kunci untuk mengubah
makanan menjadi energi, yang digunakan sebagai bahan bakar tubuh kita. Memecah
dan metabolisme nutrisi menjadi energi akan membuat tingkat energi Anda tetap
stabil sepanjang hari. Sorghum mengandung niacin 28% dari asupan harian yang
disarankan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Gandum (Triticum spp.) adalah
sekelompok tanaman serealia
dari suku
padi-padian yang kaya akan karbohidrat.
b. Jenis-jenis
gandum berdasarkan tekstur biji (kernel) yaitu hard wheat (T.aestivum), soft
wheat (T. compactum), dan durum wheat (T.durum).
c. Komponen bioaktif gandum yaitu
senyawa fitokimia yang terdiri atas asam fitat, senyawa fenol, vitamin E,
selenium, dan lignan yang berfungsi sebagai antioksidan.
d. Sifat
fisik dan kimia gandum diantaranya adalah kadar amilosa dan amilopektin, kadar
protein, dan suhu gelatinisasi.
e. Syarat
mutu biji gandum yairu mulus, tidak pecah atau terpotong, memiliki bentuk
lonjong seperti bentuk serealia pada umumnya, berisi, tidak kosong pada bagian
dalam, berbau tidak tengik, penampakan utuh, dan bersih tidak tertinggal
kulitnya.
f. Diversifikasi
pengolahan gandum diantaranya adalah roti tawar, tepung terigu, biskuit gandum,
nasi biji gandum, dodol katul, dan lain sebagainya.
h. Tanaman
sorgum merupakan komoditas yang belum dimanfaatkan secara optimal karena
keterbatasan teknologi pengolahannya.
i. Bubur
sorgum dapat dijadikan alternatif dalam diversifikasi pangan di Indonesia dan
dapat dijadikan bahan pangan bagi penderita diabetes
j. Bubur
ini terdiri dari sorgum matang dan nasi sorgum kering.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan M dan Andreas
LK. 2009. Khasiat Whole Grain. Jakarta. PT Gramedia
Pustaka Utama.
Gardner P, et al. 1991. Fisiologi Tanaman
Budidaya. Jakarta: Universitas Indonesia.
Genevraye
P.D., dan Samuel, L., 1972. Geology of The Kendeng Zone (Central & East
Java). Proceedingd Indonesian Petroleum
Association First Annual Convention
Gembong,
T. 2003. Morfologi Tumbuhan. 266 Hal. Edisi ke-14. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Komentar
Posting Komentar