FIlosofi Sate
Aromamu semerbak mengelilingi sekitar.
Pengaruhmu itu membawa seseorang ah tidak beberapa orang mendekat.
Mudah sekali aku pun terbuai dengan pesonamu.
Ketika aku termakan bumbu-bumbu cintamu dan menikmatinya.
Aku inginkan lagi dan lagi sampai aku tak sadar.
Itu menjadi kebiasaan untuk selalu menghadirkanmu dihadapanku.
Apa kamu juga berharap aku selalu ada di dekatmu?
Ku harap begitu.
Aku tertusuk lidi-lidi harapanmu.
Nyatanya aku hanya jadi tempat singgah sesaatmu.
Kau bakar aku di dalam bara api penyeselan karena mengharapkanmu.
Lucu sekali hidupku ini rasanya.
Kau datang hanya sesekali di sisiku.
Dan kembali aku tertusuk lidi-lidi itu.
Kau memang menikmati saat-saat bersamaku.
Lalu kau pergi lagi mencari pilihan lain untuk memenuhi kesenanganmu.
Aku memang tak lebih dari setusuk sate bagimu.
Komentar
Posting Komentar