Langsung ke konten utama

Spektrofotometri

 

 

SPEKTROFOTOMETRI

(Laporan Praktikum Kimia Analitik)

 

Oleh

Cindy Sannia Wulandari

1614051011

Kelompok 2

 

 


 

 

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017


 

I. PENDAHULUAN 

 

1.1        Latar Belakang

Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata manusia peka, gelombang dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang berlainan sedangkan campuran cahaya dengan panjang-panjang ini akan menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi seluruh spektrum nampak 400-760 mm. Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi (Eka,2007).

Metode spektrofotometri merupakan salah satu metode yang cukup sensitif untuk mendeteksi analitfenol dalam konsentrasi yang rendah. Akan tetapi, metode spektrofotometri ini memiliki kelemahan pada pendeteksianan alit jika analit berada pada sampel air yang mengandung banyak ion pengganggu. Interferensi ion dan senyawa pengganggu dalam sampel dapat menyebabkan kesalahan deteksi, sehingga serapan radiasi dapat berasal dari pengganggu. Hal ini tentu akan menyebabkan kesalahan analisis, terutama untuk analisis kuantitatif. Terlebih lagi dalam analisis fenol, sampel terlarut dalam akuades biasanya akan memberikan respon yang kurang bagus karena adanya pengaruh matriks larutan (Fatimah, 2005).

Keuntungan utama pemilihan metode spektrofotometri ini adalah bahwa metode ini memberikan metode sangat sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil. Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula pengukuran penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu. Analisis spektrofotometri digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam daerah ultraviolet spektrum itu. Dari spektrum ini, dipilih panjang-panjang gelombang tertentu dengan lebar pita kurang dari 1 nm (Sastrohamidjojo, 2009).


1.1        Tujuan Praktikum 

Tujuan dalam praktikum ini adalah untuk mempelajari cara menentukan konsentrasi suatu zat dalam larutan berdasarkan nilai absorbansi yang diukur dengan menggunakan alat spektrofotometer. 

 

II. BAHAN DAN METODE

 

2.1       Waktu dan Tempat

 

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 Desember 2017 pukul 10.00-12.00 WIB. Pelaksanaan praktikum dilakukan di Laboratorium Biokimia Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

 

2.2       Alat dan Bahan

 

Alat yang digunakan yaitu spektrofotometer, gelas beaker, tissue, tabung reaksi, Erlenmeyer, gelas ukur dan kuvet.

Bahan-bahan yang digunakan adalah larutan aquadest dan bahan yang ingin diuji.


2.3       Diagram Alir

 


Diagram alir pada praktikum ini adalah sebagai berikut.

 

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Kimia Analitik : Pengenceran Larutan

  PENGENCERAN LARUTAN   (Laporan Praktikum Kimia Analitik)       Oleh Cindy Sannia Wulandari 1614051011 Kelompok 2       JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2017 I.PENDAHULUAN     1.1    Latar Belakang Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan larutan dari bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Untuk menyatakan kepekaaan atau konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan kepekaan larutan adalah molaritas. Molaritas, persen berat, persen volume, atau sebagainya (Brady,2000). Jika suatu larutan senyawa ki

Laporan Praktikum Kimia Analitik : Pengenalan Keakuratan Alat-Alat Gelas Laboratorium (Glassware) Sebagai Pengukur Volume Larutan Dan Teknik Penggunaan Labu Ukur Dan Buret

  PENGENALAN KEAKURATAN ALAT-ALAT GELAS LABORATORIUM (GLASSWARE) SEBAGAI PENGUKUR VOLUME LARUTAN DAN TEKNIK PENGGUNAAN LABU UKUR DAN BURET (Laporan Praktikum Kimia Analitik)   Oleh Cindy Sannia Wulandari 1614051011 Kelompok 2     LABORATORIUM PENGUJIAN MUTU HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2017 I. PENDAHULUAN       A.    Latar Belakang Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga akan melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama seperti ini. Oleh sebab itu langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi. Hal ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat dapat diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi atau diiru kembali (Braddy, 1999).   Praktikum di laboratorium merupakan sarana yang efektif untuk melatih dan mengembangkan aspek kognitif dan psikomotorik praktikan serta jiwa kerjasa

Makalah Gandum dan Sorgum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah Negara agraris. Berbagai macam tanaman bisa tumbuh subur di tanah Indonesia . Seperti  serealia dan kacang- kacangan. Serealia merupakan makanan pokok bangsa Indonesia. Setiap daerah mempunyai bahan makanan pokok masing- masing, sehingga banyak bermunculan tanaman serealia di tanah Indonesia (kadarisman,1994). Serealia adalah jenis tumbuhan golongan tanaman padi-padian/rumput-rumputan (Gramineae) yang dibudidayakan untuk menghasilkan bulir-bulir berisi biji-bijian sebagai sumber karbohidrat/pati. Pembudidayaan semua serealia adalah sama. Semua adalah tanaman semusim; yang berarti satu kali tanam, satu kali panen dan tumbuh baik di daerah beriklim sedang. Biji-bijian serealia terbagi menjadi 2 kelas tergantung apakah sekamnya tetap tinggal pada biji sewaktu ditumbuk. Gandum, rye dan jagung cenderung kehilangan sekamnya selama penumbukan dan merupakan kariopsis telanjang, sedangkan padi, oat, dan barley merupakan k