KELARUTAN VITAMIN
(Laporan
Praktikum Kimia Analitik)
Oleh
Cindy Sannia
Wulandari
1614051011
Kelompok 2
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Vitamin
adalah senyawa kimia yang sangat esensial yang walaupun tersedianya dalam tubuh
dalam jumlah demikian kecil, diperlukan sekali bagi kesehatan dan pertumbuhan
tubuh yang normal. Vitamin berfungsi dalam beberapa tahap reaksi metabolism
energy, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau
sebagai bagian dari enzim. Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk
apoenzim yaitu vitamin yang terikat dengan protein. Hingga sekarang fungsi
biokimia beberapa jenis vitamin belum diketahui dengan pasti (Tim Dosen UIT,
2013).
Syarat yang paling utama dan tidak boleh ditinggalkan agar manusia dapat hidup dan mendekati atau mencapai apa yang dikehendaki seperti diatas, manusia harus mendapatkan makanan yang teratur, mencukupi dan serba bergizi, karena seperti yang telah dijelaskan dalam bab- bab terdahulu, makanan berfungsi untuk menghasilkan energy, mengganti sel-sel yang rusak, untuk pertumbuhan dan menghasilkan zat pelindung dalam tubuhnya (antara lain dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh). Namun demikian dalam pengertian makanan yang bergizi makanan itupun harus cukup pula mengandung vitamin dan mineral, karena tubuh yang kekurangan vitamin akan mengalami avitaminosis dengan gejala macam-macam penyakit. Sebaliknya apabila tubuh kelebihan akan vitamin yang diperlukannya maka tubuh akan mengalami hipertaminosis yang mengakibatkan kurang baik terhadap tubuh. Avitaminosis maupun Hipervitaminosis sama-sama dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan tubuh, jadi sebaliknya vitamin yang diperlukan tubuh diusahakan agar tidak kekurangan dan tidak kelebihan vitamin(Sirajuddin, 2012).
Vitamin digolongkan menjadi 2 bagian yaitu vitamin yang larut air dan vitamin yang larut lemak. Vitamin yang larut air yaitu Vitamin B dan C sedangkan Vitamin yang larut Lemak yaitu Vitamin A,D,E dan K. Setiap vitamin larut lemak A,D,E dan K mempunyai peranan faali tertentu di dalam tubuh.Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lipida lain. Absorpsi membutuhkan cairan empedu dan pancreas. Vitamin larut lemak diangkut kehati melalui system limfe sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya tidak dikeluarkan melalui urin (Sediaoetama, 2012).
1.2
Tujuan
Tujuan dari praktikum
ini yaitu untuk mengetahui kelarutan dari beberapa vitamin dalam lemak dan air.
II. BAHAN DAN METODE
2.1.
Waktu Dan Tempat
Praktikum Dilaksanakan Pada Senin, 25 Oktober 2017 Pukul 08.00-10.00 WIB.. Bertempat di Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
2.2.
Alat Dan Bahan
Alat alat yang
digunakan adalah vorteks, timbangan, tabung sentrifus, gelas ukur, mortar dan
alu. Bahan-bahan yang digunakan adalah vitamin A, vitamin B, vitamin C, air dan
minyak.
2.3.
Diagram Alir
Gambar
1. Diagram Alir kelarutan vitamin A,B,C
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Pengamatan
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel
1. Hasil pengamatan kelarutan vitamin
Kelompok |
Jenis Vitamin |
Kelarutan |
|
|
Dalam air Dalam lemak |
||
1 |
A |
Tidak larut larut |
|
2 |
A |
Tidaklarut sedikit larut |
|
3 |
A |
Tidaklarut tidak larut |
|
4 |
B |
Larut tidak larut |
|
5 |
B |
Larut tidak larut |
|
6 |
B |
Larut tidak larut |
|
7 |
C |
Larut tidak larut |
|
8 |
C |
Larut tidak larut |
|
9 |
C |
Larut tidak larut |
|
3.2 Pembahasan
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.
Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :
- Vitamin yang larut dalam air : Vitamin B dan Vitamin C
-
Vitamin yang larut dalam lemak : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin
ADEK
· .Vitamin yang Larut Dalam Air
Untuk jenis vitamin yang larut dalam air, ada 2 yaitu vitamin B dan vitamin C yaitu sebagai berikut:
Vitamin B
Vitamin B dibagi menjadi beberapa macam, antara lain yaitu B1, B2, B3, B5, B6, B11, dan B12.
1. Vitamin B1 (Thiamine)
- Fungsi vitamin B1 : untuk
kesehatan jantung dan fungsi syaraf, serta mencegah penyakit beri-beri
- sumber yang mengandung vitamin B1
: gandum, daging, s
usu, kacang hijau, ragi, beras,
telur.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 : kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
2. Vitamin
B2 (Riboflavin)
- Fungsi vitamin B2 : adalah untuk
kesehatan kulit dan perkembangan system tubuh.
- sumber yang mengandung vitamin B2
: sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi
lainnya.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2 = turunnya daya tahan tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.
3. Vitamin B3 (Niacinamide)
- Fungsi vitamin B3 : untuk mengubah
kalori menjadi energy, meningkatkan system syaraf dan meningkatkan nafsu makan
- sumber yang mengandung vitamin B3
:buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas
dan sebagainya
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 : terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain.
4. Vitamin
B5 (Pantothenic Acid)
- Fungsi vitamin B5 : untuk
kesehatan syaraf dan otak, penghasil senyawa asam dan hormon
- sumber yang mengandung vitamin B5
: daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi
yang lain.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 : otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain .
5. Vitamin B6 (pridoksin)
- Fungsi vitamin B6 : untuk
kesehatan gigi, pembentukan sel darah merah, untuk kesehatan system syaraf dan
pembentuk antibody.
- sumber yang mengandung vitamin B6
: kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan
lain-lain.
Penyakit yang ditimbulkan
akibat kekurangan vitamin B6 : pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada
otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.
6. Vitamin
B7 (Biotin)
- Fungsi vitamin B7 adalah untuk
reaksi kimia dalam tubuh.
- Sumber Vitamin B7 : kuning telur,
ragi, daging tanpa lemak dan gandum.
- Kekurangan vitamin B7 menyebabkan masalah kulit, kekurangan darah, susah tidur dan rambut rontok.
7. Vitamin
B9 (asam folat)
- Manfaat vitamin B9 adalah untuk
penurun resiko jantung, pembentuk sel-sel darah merah dan pencegah kecacatan
otak janin.
- Kekurangan vitamin B3 menyebabkan janin cacat dalam
kandungan dan kurang darah atau anemia.
- Sumber Vitamin B9 :
kacang-kacangan, bayam, buah jeruk, tomat dan hati.
8. Vitamin B12 (Methylcobalamin)
- Fungsi vitamin B12 adalah untuk
pertumbuhan, kesehatan system syaraf dan pencegah anemia.
- sumber yang mengandung vitamin B12
: telur, hati, daging, dan lainnya
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 : kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya
9. Vitamin C (Asam askorbat)
- Kegunaan vitamin C adalah untuk
meningkatkan system imun tubuh, pembentuk sel-sel darah merah, untuk
antioksidan, untuk kesehatan gigi dan gusi.
- sumber yang mengandung vitamin C :
jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C : mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian.
Vitamin yang Larut Dalam Lemak
1. Vitamin A (Retinol)
- Fungsi vitamin A : untuk kesehatan kulit, kesehatan
indera penglihatan, sebagai antioksidan, untuk pendukung perkembangan janin di
dalam kandungan, dan untuk sistem imunitas.
- Sumber vitamin A : susu, ikan, sayuran berwarna
hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel,
pisang, pepaya, dll)
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A : rabun senja, katarak,
infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak
sehat, dan lain-lain.
2. Vitamin D (Kalsiferol)
- Fungsi vitamin D adalah pembentuk
tulang dan gigi. Kekurangan vitamin D menyebabkan diabetes dan osteoporosis.
- sumber yang mengandung vitamin D :
minyak ikan, susu, telur, keju.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D : gigi
akan lebih mudah rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang
tidak normal yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.
3. Vitamin E (Tocopherols)
- Kegunaan vitamin E adalah
pengontrol asam lemak berlebih dan kesehatan kulit.
- sumber yang mengandung vitamin E :
ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E : bisa mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll
4. Vitamin K (Menaquinones)
- Kegunaan vitamin K adalah untuk
pencegah diabetes, dan pencegah osteoporosis.
- sumber yang mengandung vitamin K : susu, kuning telur, sayuran segar.
-Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K :darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan,pendarahan didalam tubuh (Lehninger, 1998).
Faktor penyebab hilangnya vitamin yang larut lemak adalah yang pertama Vitamin A. Vitamin A mudah teroksidasi, agak stabil jika dipanaskan dalam vakum dan tidak terkena cahaya, tidak stabil dengan adanya ultraviolet, cukup stabil dalam kondisi alkalis, dan adanya logam dapat mempercepat oksidasi vitamin A. Kedua vitamin D perlu diperhatikan bahwa vitamin ini rentan terhadap degradasi oksidatif. Ketiga vitamin E, vitamin ini mudah rusak akibat mudahnya teroksidasi. Keempat vitamin K yang tahan tetapi mudah rusak oleh radiasi ini dapat diukur kadarnya menggunakan KCKT (Pujiadi,1994).
Vitamin
yang larut dalam air terdiri dari vitamin B dan C. Vitamin B dikenal sebagai
vitamin kompleks karena terdiri atas berbagai jenis vitamin, diantaranya: (1)
tiamin (koenzim) yang dalam larutan asam sangat stabil tetapi pada kondisi basa
sangat mudah rusak. (2) riboflavin (koenzim) yang sumber utamanya adalah susu
dan produk susu, daging dan produk daging. Riboflavin sangat mudah rusak
terutama oleh cahaya tampak. (3) niasin berperan dalam reaksi enzimatik di
dalam tubuh untuk memetabolisme lemak, karbohidrat, lemak, dan protein. Niasin
dapat hilang salah satunya akibat pengolahan pangan. (4) B6, vitamin B6 akan
hilang sebanyak 45% pada daging dan 20-30% pada sayur yang dipanaskan. Akan
tetapi vitamin ini akan stabil selama proses pasteurisasi susu (Pujiadi,1994).
(5)
B12 (cobalamin), agar dapat berfungsi aktif harus mengadung kobalt pada pusat
cincin corrin. Vitamin tersebut stabil pada pH 4-6 dan pada suhu tinggi. (6)
vitamin B5 (asam pantotenat) yang dapat hilang akibat pemanasan dan pengolahan
dengan menggunakan panas. Vitamin ini tersebar luas hamper diseluruh produk
pangan. (7) biotin (koenzim) yang diperlukan dalam siklus krebs untuk merubah
asam suksinat menjadi asam fumarat. Biotin stabil pada panas, oksigen, dan
cahaya tetapi tidak stabil pada asam kuat dan larutan basa (Pujiadi,1994).
Praktikum kelarutan vitamin didapatkan hasil untuk vitamin A semuanya tidak larut dalam air sedangkan pada minyak larut, sedikit larut, dan tidak larut. Menurut Lehninger (1998), Vitamin yang larut dalam lemak adalah Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E, Vitamin K. Jadi, pada kelarutan vitamin A hanya ada satu sampel yang sesuai dengan literatur. Kelarutan vitamin B di dalam air semuanya larut dan kelarutan dalam minyak semuanya tidak larut. Menurut Mulyono (2005), Vitamin yang larut dalam air: Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (vitamin B2. Percobaan kelarutan vitamin B semuanya sesuai dengan literatur. Selanjutnya percobaan kelarutan vitamin C di dalam air semuanya larut dan kelarutan di dalam lemak semuanya tidak larut. Hal ini sesuai dengan Mulyono (2005) yaitu Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari
praktikum ini yaitu vitamin A semuanya tidak larut dalam air dan ada yang larut
di dalam minyak, vitamin B dan C larut dalam air tetapi tidak larut dalam
minyak.
DAFTAR PUSTAKA
Lehninger,
A. L. 1998. Dasar-Dasar Biokimia I.
Erlangga. Jakarta.
Mulyono
HAM. 2005. Kamus Kimia. Jakarta
: Bumi Aksara
Pujiadi,
Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI
Press. Jakarta.
Sediaoetama,
Achmad Djaeni. 2012. Ilmu Gizi untuk
Mahasiswa dan Pelajar.
Dian Rakyat. Jakarta.
Sirajuddin,
Saifuddin. 2012. Penuntun Praktikum
Biokimia. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Tim
Dosen UIT. 2013. Penuntun praktikum
Biokimia . Universitas Indonesia
Timur. Makassar.
Komentar
Posting Komentar